Selasa, 30 Juni 2015

WAJAH LOGO BARU P2KP

Logo P2KP Horizontal
 
Logo P2KP Vertikal
Logo baru P2KP memiliki sejumlah unsur , yaitu manusia, lingkungan, naungan, interaksi, harapan, harmoni dan optimisme.

Adapun konsep visualnya, secara garis besar logo terdiri dari logotype “P2KP” dan logogram/gambar/ikon. Logotype dibuat dengan pemilihan jenis font yang bersifat formal, tegas dan jelas.

Sesuai kesepakatan bersama, penulisan penjudulan nama kegiatan mengambil singkatan P2KP. Penulisan angka 2 di antara huruf-huruf terlihat menjadi unik, karena fungsinya sebagai penegas pengulangan huruf P. Oleh karena itu pengolahan angka 2 dibuat berbeda dibandingkan visual huruf yang lain.

Mengenai elemen ikon 2 sosok manusia menyiratkan makna manusia sebagai Subjek dan Objek pembangunan, dan hasilnya. Di sana ada kebutuhan saling berinteraksi, bersosialisasi, bersatupadu, dan gotong royong. Sosok 2 manusia itu membawa atap berbentuk pita—yang merupakan simbol optimisme dan kegembiraan.

Berikutnya, elemen 3 garis warna (hijau, biru dan jingga), merupakan elemen warna yang mewakili kondisi lingkungan hidup dan unsur alam. Warna biru bermakna air, warna hijau bermakna tumbuhan (vegetasi) dan warna jingga bermakna lahan. Ketiganya mengartikan kenyamanan dan kedamaian lingkungan.

Elemen 2 gambar segitiga berwarna biru tua dan biru muda dan berbentuk seperti atap rumah menyiratkan makna hunian/rumah, sebagai tempat tinggal manusia, dan merupakan tempat terkecil dalam area permukiman. Dalam persepsi lain, atap ini juga berbentuk seperti pita, yang artinya keceriaan dan kegembiraan.

Elemen Lingkaran Warna Kuning, menggambarkan matahari sebagai simbol kehidupan, tujuan tertinggi dan harapan.

Secara keseluruhan, logo P2KP menyiratkan visi dan misi program, yaitu menciptakan permukiman yang berkualitas, hijau, sarat partisipasi semua pilar pembangunan (Pemda, masyarakat dan pihak peduli/stakeholder), dengan harapan kelak masyarakat memiliki lingkungan yang harmoni, nyaman dan menggembirakan untuk dihuni. Dan, tentunya, memenuhi target 100-0-100 Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, yakni 100% akses air bersih, 0% kekumuhan dan 100% akses sanitasi, pada tahun 2019.

Sumber :Redaksi Web P2KP, JAKARTA (http://www.p2kp.org/wartadetil.asp?mid=7581&catid=1)

Sabtu, 27 Juni 2015

Selasa, 23 Juni 2015

PLPBK KOTA BENGKULU GELAR UJI PUBLIK RTPLP


Program PLPBK Kota Bengkulu melalui Panitia bersama dari 8 kelurahan penerima program PLPBK di Kota Bengkulu  menggelar Lokakarya Uji Publik hasil Rencana Tindak Penataan Lingkungan Permukiman (RTPLP-PLPBK) , yang berlangsung pada tanggal 16 juni 2015 bertempat di hotel Madelin jalan bhakti Husada kelurahan lingkar Barat Kota Bengkulu  di hadiri oleh 75 peserta yang terdiri dari perwakilan SKPD di kota Bengkulu, fihak swasta yaitu bank mandiri syariah, akademisi , hadir juga perwakilan kecamatan dan kelurahan penerima program PLPBK se kota Bengkulu.
Sambutan Ibu Sosiana Patrilinda
Kegiatan ini dibuka langsung oleh Ibu wakil walikota Kota Bengkulu Sosiana Patrilinda, dalam sambutannya wakil walikota Bengkulu mengajak semua fihak untuk saling mendukung pelaksanaan kegiatan ini beliau menekankan perlunya duduk bersama agar terjadi sinergisitas dalam usaha membangun Kota Bengkulu dalam kesempatan ini juga Sosiana Patrilinda
menyampaikan bahwa nantinya diharapkan melalui program ini terbagunnya suatu pranata social (aturan bersama) antara stake holder dan masyarakat , pelaksana program dan relawan di masyarakat, fihak pemerintah kelurahan, kecamatan dan tentunya pemerintah kota.
Pada kesempatan ini juga wakil walikota Bengkulu menyempatkan berdialog dengan para pelaku program dilapangan dalam hal ini BKM (badan keswadayaan masyarakat) yang telah bekerja keras di dampingin oleh konsultan berusaha memajukan kelurahan mereka, kelurahan Sumur Melele dengan perencanaan membuat rumah dari botol mengharapkan dukungan dari pemerintah daerah karena hal ini merupakan terobosan yang akan di lakukan oleh BKM realisasi “Rumah Botol” yang akan dilakukan secara swadaya yang hingga saat ini telah mendapat dukungan dari bank  Indosesia cabang  Bengkulu. Hal menarik lainnya dalam kesempatan ini di perlihatkan juga hasil karya masyarakat kelurahan Sumur melele yang memanfaatkan barang bekas berupa limbah botol dan limbah batok kelapa muda yang telah di sulap oleh BKM menjadi kursi santai yang empuk dan juga pot pajangan bunga dari batok kelapa muda.
Ibu wakil walikota berharap agar semua hasilkerja masyarakat ini dapat di publis kepada masyarakat lainnya, beliau mengatakan bahwasanya banyak sekali hal positif yang perlu di ketahui oleh masyarakat lainnya dan potensi-potensi yang dimiliki di lingkungan masyarakat yang dapat dijadikan modal untuk perbaikan ke depan, pemda kota siap memberikan dukungan untuk itu beliau juga berharap agar BKM dan relawan jangan sungkan untuk menyampaikan aspirasi mereka kepada pemda dan bila perlu langsung menemui beliau. 
Penjelasan Rumah Botol dari BKM Sumur Meleleh
Acara ini juga di hadiri oleh ibu Fitriani Badar  mantan kepala bapeda yang sekarang menjabat kepala Badan Lingkungan Hidup kota Bengkulu, beliau menyampaikan sudah saatnya kita bersama-sama bertekat melakukan perubahan, kalau bukan kita siapa lagi yang akan membangun kota kita, hal ini selalu beliau sampaikan pada setiap kesempatan dimana hingga saat ini Badan Lingkungan Hidup Kota Bengkulu telah bekerja sama dengan beberapa BKM dalam banyak hal khususnya dalam hal pengelolaan sampah dimana BKM sumur melele merupakan salah satu BKM yang telah bekerjasama denga BLH Kota Bengkulu, pada akhir acara Fitriani Badar berkesempatan memborong hasil karya BKM berupa Kursi botol dan yang lainnya.

Senin, 22 Juni 2015

DOKUMENTASI PADA ACARA GELAR UJI PUBLIK RTPLP PLPBK KOTA BENGKULU

Ibu Sosiana Patrilinda mencoba hasil karya BKM Sumur melele “Kursi Botol

Peserta Lokakarya Uji Publik RTPLP Kota Bengkulu

Pemaparan RTPLP Oleh BKM


Ibu wawali mengapresiasi hasil karya KSM dan BKM Sumur Melele dalam memanfaatkan limbah

Serah terima botol bekas dari manejer Hotel madelin kepada Lurah dan BKM Sumur melele

Peserta Lokakarya Uji Publik RTPLP Kota Bengkulu

Kamis, 11 Juni 2015

Acara Pameran Pemasaran Sosial Kelurahan Penerima PLPBK Kota Bengkulu

Foto Dokumentasi Pada Acara Pameran Pemasaran Sosial Kelurahan Penerima PLPBK Kota Bengkulu

Stand BKM Sepakat Sempurna Kelurahan Malabro Kota Bengkulu
Stand Kelurahan Bentiring Kota Bengkulu
Stand Pameran Kelurahan Sumber Jaya Kota Bengkulu
Stand BKM Sejahtera Kelurahan Bentiring Kota Bengkulu

Kegiatan Lomba Mewarnai Anak-Anak Tingkat Sekolah Dasar

















Selasa, 09 Juni 2015

LANGKAH BAIK MENUJU GADING YANG SEJAHTERA

LANGKAH BAIK MENUJU GADING YANG SEJAHTERA


Penulis: Ince suato (ascot CD Kabupaten Rejang Lebong)
Ada petuah dari tetua yang berbunyi Tidak Ada Sesuatu yang Mustahil Untuk Dirubah Menjadi Baik Asalkan Kita Mau Merubahnya Menjadi Baik

            Sama halnya seperti BKM lainnya, BKM Gading Sejahtera Desa Air Meles Bawah juga pernah mengalami masa dimana roda organisasi tidak berjalan sebabagimana mestinya sampai-sampai masyarakat menganggap apa yang dilakukan oleh BKM hanyalah sebatas proyek dari pemerintah. Hal itu terjadi karena manajemen yang diterapkan oleh BKM pada masa lalu tidak terlalu baik, entah itu dari segi monev, perencanaan, pendokumentasian kegiatan, bahkan hingga kepenyelesaian pengaduan yang masuk dari masyarakat, hingga penerima manfaat kegiatan yang tidak nyata manfaatnya langsung bagi KK Miskin.
            Bertitik tolak dari hal itulah ketika terjadi pemilihan ulang BKM pada tahun 2011, seluruh unsur yang ada didalam masyarakat secara bulat bersepakat untuk memilih orang-orang yang benar-benar memiliki kemampuan dan kemauan untuk membangun serta berempati yang tinggi untuk keluarga miskin yang ada didesa Air Meles Bawah.
Mulai dari perencanaan kegiatan, semua usulan yang masuk benar-benar merupakan aspirasi dari masyarakat yang disampaikan melalui diskusi Refleksi Kemiskinan Hingga Pemetaan Swadaya. Termasuk juga BKM dan UP yang merupakan motor penggeraknya juga sudah memiliki rencana kerja masing masing, dimana rencana kerja tersebut merupakan Implementasi dari PJM yang telah disusun.
            Tidak hanya sebatas itu, ketika pelaksanaan kegiatannya juga BKM selalu melibatkan semua unsur yang ada didalam masyarakat dalam rangka pengawasan proses kerjanya hingga pengevaluasian terhadap hasil kerja. Hal ini dilakukan karena BKM memang benar-benar mengharapkan partisipasi aktif semua unsur yang ada didalam masyarakat dalam pelaksanaan program. Selain itu BKM juga ingin menciptakan stikma didalam masyarakat bahwa semua program kerja yang dilaksanakan oleh BKM benar-benar merupakan hal-hal yang menjadi kebutuhan mendesak didalam masyarakat khususnya kebutuhan KK Miskin, dan BKM ingin menciptakan anggapan bahwa semua yang dikerjakan adalah hak milik bersama masyarakat sehingga sewaktu proses pengerjaannyapun peran serta aktif masyarakat dalam hal kontrol, monitoring serta evaluasinya benar-benar diharapkan oleh BKM.
            Salah satu permasalahan yang terjadi sebelumnya adalah tidak adanya sebuah sistem atau manajemen yang baik terkait pendokumentasian kegiatan. Terkait hal ini pun juga menjadi perhatian khusus BKM. Sebuah langkah nyata yang dilakukan oleh BKM adalah membuat sebuah sistem pendokumentasian kegiatan yang sifatnya lebih terstruktur dan baik. BKM difasilitasi oleh aparat desa khususnya bapak kepala desa memberikan sebuah ruangan khusus dibalai desa air meles bawah yang dapat digunakan sebagai sekretariat BKM. Selanjutnya setelah sekretariat BKM telah ada, BKM juga mengumpulkan dan menyusun secara baik seluruh dokumen-dokumen penting terkait pengarsipan dan dokumentasi kegiatan. Selain disekretariat tadi khusus untuk dokumentasi kegiatan BKM juga telah menyiapkan sebuah papan informasi yang juga digunakan untuk menempel seluruh informasi terkait program termasuk dokumentasi kegiatan. Harapannya adalah masyarakat yang selama ini susah untuk mendapatkan gambaran dan informasi terkait kegiatan yang sedang dijalankan sudah tidak kesulitan lagi untuk mengakses semuanya karena sudah ada seluruhnya disekretariat BKM.
            Selain papan informasi BKM juga mengaktifkan lagi kotak pengaduan masyarakat terkait pelaksanaan seluruh proses kegiatan, sehingga semua saran, kritik dan masukan dapat disampaikan kepada BKM untuk kemudian diklarifikasi dan dijelaskan dengan baik kepada masyarakat. Satu hal yang paling penting dalam program PNPM adalah penerima manfaat. Ini juga menjadi perhatian khusus oleh BKM karena hasil evaluasi yang mereka lakukan bahwa selama ini semua kegiatan yang dilaksanakan lebih kepada kepentingan sekelompok orang tanpa melihat serta memikirkan para keluarga miskin. Terkait hal tersebut selruh ususlan maupun kegiatan yang dilaksanakan adalah semua usulan yang berasal dari masyarakat yang lebih difokuskan kepada kebutuhan KK Miskin untuk beraktifitas dalam p  emenuhan kebutuhannya sehari-hari.
            Sekarang apa yang dicita-citakan oleh BKM yaitu program yang lebih dirasakan oleh masyarakat khususnya KK Miskin serta Organisasi BKM yang terpercaya, dan transparan dapat tercapai, sekaligus ini pembuktian yang ingin disampaikan oleh BKM bahwa “Tidak Ada Sesuatu yang Mustahil Untuk Dirubah Menjadi Baik Asalkan Kita Mau Merubahnya Menjadi Baik”.


Kontak Person :
BKM Gading Sejahtera Desa Air Meles Bawah kabupaten Rejang lebong
1.      Pakde Suhadi (PK BKM Gading Sejahtera)  :  08127354150
2.      Bulek Ramadhani Purnama  (Kordinator BKM)  :  085383182021
3.      Mak Suep Dewi Herlinda  (SF TF-12)  :  (085267346778)
4.      Mak Mon Yeni Aprianti (FE Tf-12)  :  085378687776
5.      Mbak Desri Ariani JJ  (F-PPMK TF-12)  :  081377602811
6.      Uda Hendry Meliantoni Bombom (F.CD TF-12)  :  085379884987
7.      Papi ZieZie Sadian PLT  (F.CD TF-12)  :  085268067828
Oom Rizon Mupe  (FT TF-12)  :  085268282726

Sabtu, 06 Juni 2015

BELEDANG KRES … MEMBAWAH BERKAH


Penulis : Intan Permata Sari, SE (Faskel Ekonomi/PPMK TF 04)
Kalau kita bisa kenapa kita harus berdiam diri itulah yang menjadi prinsif ibu Maimunah dan kawan-kawannya. Sebagai seorang perempuan maka memang bukanlah sebagai tulang punggung keluarga akan tetapi dikarenakan tuntutan kebutuhan hidup yang sehari-hari semakin meningkat membuat seorang ibu harus juga berfikir bagaimana dapat membantu suami mereka mencukupi kebutuhan rumah tangga mereka, demikian juga dengan ibu Maimunah dan kawan-kawannya.
Ibu Maimunah, ibu Emi fauziah, Sri dan ibu Efi adalah contoh-contoh tauladan seorang perempuan yang tidak tinggal diam hanya menerima nafkah dari suami mereka, sejak lama mereka telah membuka usaha rumahan berupa produksi makanan maupun warungan sederhana, awal tahun 2013 ibu maimunah dan kawan-kawannya melihat peluang untuk dapat mengembangkan usaha mereka dengan adanya program PPMK yang ada di BKM Amanah Kelurahan penurunan tempat dimana mereka tinggal.
Melalui beberapa tahapan sosialisasi para ibu yang memiliki usaha kecil-kecilan ini bersepakat membentuk KSM untuk memperkuat usaha mereka, melalui KSM ini mereka bersama-sama berusaha mencari solusi untuk bisa mengembangkan usaha mereka menjadi lebih maju lagi, KSM ini mereka beri nama KSM melati. KSM Melati merupakan KSM Aneka Usaha yang beranggotakan Ibu Emi Fauziah, Ibu Maimunnah, Ibu Yuli Sri Purwati, Ibu Elpi Suriyani, dengan kepengurusan kelomok yaitu Ibu Emi Fauziah sebagai Ketua, Elpi Suriyani sebagai Bendahara, ibu Yuli Sri Purwati sebagai sekretaris dan Ibu Maimunnah sebagai anggota kelompok.
Ibu-ibu ini merupakan ibu  rumah tangga yang kreatif yang begitu semangat untuk berusaha demi membantu perekonomian kelurga, KSM ini diketuai oleh Ibu Emi Fauziah dan usaha yang dijalankan adalah usaha masakan gulai khas Bengkulu dan makanan ringan berupa marning, Ibu Maimunnah usaha keripik ikan baledang dan keripik bayam, Ibu Elpi Suriyani penjahit pakaian, Ibu Yuli Sri Purwati usaha Laundry.

Ibu Maimunnah sendiri beralamat di Jl. Putri Gading Cempaka Rt 03/01 Penurunan Bengkulu, memulai usaha sejak tahun 2009 dan awal memulai usaha hanya coba-coba mengolah ikan baledang menjadi cemilan yang murah meriah. Sebagaimana kita ketahui Bengkulu merupakan daerah pesisir pantai dan kaya akan limpahan berbagai jenis hasil laut terutama ikan, salah satu ikan yang menjadi ciri khas kota Bengkulu yaitu ikan baledang, ikan beledang pada waktu-waktu tertentu sering melimpah dan memiliki nilai jual yang rendah, melihat hal ini ibu maimunah berusaha mengolah ikan beledang agar dapat dinikmati dalam waktu yang lama dan memiliki nilai jual yang tinggi, untuk itu ibu Maimunah mulai mengolah ikan beledang mejadi keripik yang gurih dan tahan lama.
Pada awal memulai usaha omset penjualan Ibu Maimunnah Rp 4.000.000 dengan keuntungan bersih sekitar Rp 1.750.000/ bulan, dan pada bulan maret 2015, setelah 2 bulan pinjaman omset ibu Maimunnah berkisar Rp 4.600.000 dengan keuntungan bersih sekitar Rp Rp 2.000.000/ Bulan, dengan satu orang karyawan yang membantu produksi dengan sistem upah harian dengan nilai Rp 30.000/hari. dengan pinjaman Rp 4.300.000 dari PPMK Ibu Maimunnah Menambah kuantitas produksi keripik baledang dikarenakan permintaannya lebih banyak dibanding keripik bayam dan bahan baku ikan baledang sangat mudah didapatkan karena ikan baledang merupakan sumber daya alam yang melimpah di provinsi Bengkulu.
Pada saat ini hasil produk Ibu Maimunnah berupa keripik Ikan Baledang sudah menjangkau luar kelurahan, dan  bisa didapat di kios-kios jajanan makanan khas Bengkulu di Soekarno Hatta Kelurahan Anggut Atas, dan MM Butinara di Kelurahan Pasar Melintang, MM Khatulistiwa di Jl KZ. Abidin 1, Kios Oleh oleh JJ di Pintu Batu, Toko Melani di suprapto Bengkulu dan pada waktu tertentu pelanggan setia keripik baledang sering membawa produk ini sampai keluar kota Bengkulu sebagai oleh-oleh.
Semenjak KSM Melati mendapat program PPMK banyak keuntungan yang didapatkan oleh masing-masing anggota seperti adanya tabungan masing-masing anggota dan pembukuan usaha yang diterapkan diprogram ini agar ke depannya usaha yang mereka jalankan bisa bermitra dengan pihak Bank untuk modal yang lebih besar.



Contact Person :
BKM Amanah kelurahan Penurunan Kecamatan ratu samban Kota Bengkulu
Ibu Maimunnah : (085208996888),
UPK : Armei Nelly (081278616500), BKM : Nurlinda (085273397022)
Editing : Sufriyadi, SE (Askot MK/PPMK Kota Bengkulu)