Oleh:
Kartini R SP / Tenaga Ahli Sosialisasi KMW Bengkulu
Bad news is a bad
news dan good news sudah seharusnya good news sudah bukan waktunya bad news is
a good news, Media memang dituntut
supaya beritanya itu laku terjual dibaca orang maka seperti apa wartawan harus
mengemasnya, berita tentang kemiskinan tentang PNPM layak menjadi menjadi halam
1 (headline news) tergantung bagaimana kita mengemasnya, demikian di sampaikan
oleh Sukatno selaku ketua PWI dan sekaligus adalah direktur harian Bengkulu
Express dan Bengkulu Expres TV pada awal paparan beliau pada acara Workshop
media PNPM mandiri Perkotaan Provinsi Bengkulu.
Acara di gelar oleh OC2
Provinsi Bengkulu Bertempat di Aula pertemuan rumah makan Kabayan Kota
Bengkulu, selama 2 hari yaitu 17 – 18 september 2014 acara ini di hadiri oleh
35 peserta terdiri unsur media, pelaku program (BKM, penerima manfaat dan
konsultan) serta pemda provinsi Bengkulu, kegiatan ini bertujuan untuk
memberikan informasi yang jelas kepada pelaku media tentang PNPM Mandiri
Perkotaan dengan harapan media menjadikan PNPM Mandiri Perkotaan sebagai bahan
utama bagi produksi media mereka baik
media elektronik, media cetak, media visit dll dalam ikut berpartisifasi
membangun kemandirian masyarakat.
Lebih lanjut sukatno
menjelaskan Media mempunyai
peran yang sangat penting untuk memberikan kabar seputar kemiskinan dan
solusinya. Karena itu tidak boleh terputus komunikasi antara stakeholders
dengan pemerintah maupun dengan lembaga penanggulangan kemiskinan. Artinya informasi media itu mempunyai peran yang
sangat penting dan strategis dalam kehidupan bermasyarakat.
PERS atau media dituntut untuk mengambil peran menjembatani, informasi
tentang kemiskinan yang terjadi di masyarakat.
Pers, sebagai wahana komunikasi massa mengambil peran mengisi kekurangan
informasi yang seyogianya disediakan pemerintah dalam melakukan tugas dan
pelayanan publik.
Acara workshop Media
ini dibuka oleh Kepala Bidang Perencanaan pembangunan Bapeda Provinsi Bengkulu
yaitu bapak Abriani ST dalam kata sambutan kepala Bapeda yang beliau sampaikan
bahwa hal yang sangat penting dalam keberhasilan program adalah proses
sosialisasi dan komunikasi yang baik dan untuk itu dibutuhkan peran media
khhususnya insan pers dan beliau berharap melalui kegiatan workshop ini
kerjasama antar semua fihak pelaku program menjadi lebih baik lagi
Menurut abriani selama ini kerjasama dengan media sudah
terjalin akan tetapi masih belum maksimal, banyak kegiatan yang baik yang ada
di PNPM belum dapat terexpose dengan baik semua ini perlu dikomunikasikan dan
itu memerlukan strategi yang disepakati bersama agar kedepan hasilnya lebih
maksimal pada prinsifnya pemda sangat mendukung semua bentuk kegiatan yang
bersifat positif, pada kesempatan ini selain mewakili kepala Bapeda yang
berhalangan hadir abriani juga sebagai narasumber.
Nara sumber lain dalam
workshop ini bapak harmudya selaku team leader OC2 Provinsi Bengkulu hadir juga
dalam kegiatan ini Komisi penyiaran Indonesia wilayah Bengkulu ibu Susi
handayani, KSM penerima manfaat yang memberikan testemoninya bapak wisnu dari
kelurahan Kebun kenanga, fihak korkot kota Bengkulu bapak Dedi Arizandi,
sehingga dalam acara ini para insan media betul-betul diajak berbagi pengalaman
lapangan oleh pelaku PNPM mandiri Perkotaan kegiatan yang di gelar selama 2
hari ini di hari pertama di tutup dengan dengan merumuskan isu strategis dari
hasil diskusi panel sebagai bahan diskusi kelompok pada hari kedua ada 3 isu
penting yang ditangkap yaitu, pertama Selama
ini komunikasi antara pelaku dan
media/wartawan masih belum terjalin maksimal, media social sangat banyak
bisa dijadikan wadah komunikasi kedua Banyak
acara dan kolom di media atau program
yang dapat di manfaat sebagai wadah sosialisai dan tidak memerlukan
biaya. Dan ketiga Sudah waktunya
media khususnya media milik pemerintah berkomitmen untuk mendukung sosialisasi
karena media sebagai control social dan penebar virus inspiratif dari prilaku
baik masyarakat dalam penanggulangan kemiskinan. Ketiga isu ini yang menjadi
pokok bahasan diskusi kelompok di hari kedua.
Acara ini ditutup dengan perumusan komitmen
bersama dalam rangka tindak lanjut kedepan yang menjadi dasar kerjasama media
dan pelaku program. Apa saja yang menjadi item komitmen bersama tersebut
diantaranya:
- Media siap berkomitmen untuk mempublikasikan PNPM Mandiri Perkotaan, akan tetapi kriitisi media tetap akan berjalan sebagai control social bagi program.
- Perlu di buat Perjanjian Kerjasama untuk expose kegiatan PNPM terutama kegiatan yang memiliki buget publikasi agar publikasi dapat berkelanjutan dan terstruktur (program tertentu), sementara kegiatan dengan nilai di bawah 50 juta tidak perlu melalui perjanjian kerjasama cukup proaktif pelaku perjanjian kerja sama tersebut diketahui oleh lembaga yang syah (PWI dll).
- Perjanjian kerjasama yang dibuat antara pelaku program dan media tidak mengikat media untuk tidak mempublikasi sisi negative karena media merupakan control social bagi program akan tetapi harus di konfirmasikan terlebih dahulu dengan fihak terkait khususnya pengendali program (korkot dll)
- Pro aktif pelaku sangat dibutuhkan dalam menyampaikan bahan berita atau realess dan sharing informasi juga kepada steakholder terkait.
- Membentuk Group di BB antara Pelaku program dan wartawan agar informasi lebih lancar
- Email wartawan di miliki oleh korkot dan tim OC maupun tim faskel agar lebih mudah menyampaikan informasi baik berupa realees, dokuumentasi maupun hanya sebatas informasi agar wartawan bisa turun kelapangan.
- Program ataupun Kolom2 yang bersifat Free budget bisa diakses melalui informasi dan komunikasi, pelaku menawarkan bahan berita bahan informasi.
- Melibatkan media dari awal proses hingga finishing kegiatan, Masyarakat tidak perlu takut untuk menghadapi media atau LSM komunikasikan semua dengan baik. media juga berperan untuk melakukan penguatan terhadap masyarakat
KOMITMENT BERSAMA UNTUK MENANGGULANGI KEMISKINAN
4/
5
Oleh
OC2 Bengkulu
Tambahkan komentar anda di bawah ini