Penulis: Wigih Angono Putro TA.
Pelatihan KMW Bengkulu
Kegiatan Penataan Lingkungan Permukiman
Berbasis Komunitas (PLPBK) menyadarkan masyarakat akan pentingnya sebuah
perencanaan yang disepakati secara bersama tentang bagaimana menata kawasan
lingkungan permukiman dan mendorong agar seluruh masyarakat mewujudkan perbaikan
kualitas hidup masyarakat miskin melalui penataan lingkungan permukiman yang
teratur aman dan sehat.
Kelurahan Tempel Rejo
Kecamatan Curup Selatan Kabupaten Rejang Lebong dengan jumlah penduduk 3.832 jiwa (1096 Kepala
Keluarga) memiliki luas wilayah 125 Ha, terbagi menjadi luas permukiman 52 Ha, perkebunan 34 Ha
dan persawahan 15 Ha. Secara administratif pemerintahan
terbagi menjadi 6 RW 14
RT. Letaknya yang sangat strategis karena dilalui
oleh jalan Negara dengan jarak yang hanya berkisar 5 km atau dapat ditempuh
dengan kendaraan bermotor kurang dari 10 menit, menjadikan kawasan kelurahan
tempel rejo merupakan kawan penyangga perkotaan yang pengembangannya
diperuntukan sebagai kawasan permukiman dan perdagangan. Sehingga tidak
mengherankan jumlah bagunan yang berdiri setiap tahun terus meningkat, baik
bangunan untuk tempat tinggal maupun tempat usaha.
Dokumen yang mengatur
tentang penataan lingkungan permukiman
dirasakan sangat dibutuhkan oleh semua pihak termasuk masyarakat Kelurahan
Tempel Rejo dalam hal merencanakan tata letak bangunan yang akan mereka bangun,
agar tidak muncul kawasan-kawasan yang kumuh dan tidak teratur. Keinginan untuk memiliki lingkungan hunian
yang tertata rapi, sehat dan bersih benar-benar impian seluruh masyarakat
Kelurahan Tempel Rejo. Untuk mewujudkan impian ini tentu memerlukan pengorbanan
baik waktu, tenaga maupun dalam bentuk materi.
Pak Sabiun dan Pak Mugianto adalah contoh
warga masyarakat yang rela menyisihkan waktu, tenaga dan materi untuk mendukung
agar lingkungan tempat tinggal mereka tersusun rapi, sehat dan bersih. Pak
Sabiun dan Pak Mugianto harus merelakan
sebagian tanahnya untuk pembuatan jalan penghubung ketika dalam kegiatan
pembangunan jalan rabat sepanjang 569
meter yang dilaksanakan oleh KSM Arjuna
dengan dana BLM PLPBK Tahap 1 sebesar Rp 186,828,750 harus melalui tanah mereka. Bukan hanya tanah
dan beberapa tanaman yang mereka hibahkan, bangunan pagar beton yang berdiri
kokoh pun dengan sukarela mereka robohkan agar rencana jalan rabat beton
sebagai jalan alternatif beberapa tetangganya
yang selama ini sulit mendapatkan akses
jalan karena letaknya yang terhalang oleh bangunan yang letaknya memang selama
ini belum tertata dengan rapi. Apa yang diberikan Pak Sabiun dan Pak Mugianto
bila dinilai dengan rupiah mungkin hanya berkisar beberapa juta, namun pengorbanan yang
diberikan agar lingkungan tempat tinggalnya menjadi lebih rapi dan nyaman serta
komitmen dalam menjalankan kesepatan-kesepatan yang ada dalam dokumen
perencanaan RPLP patut menjadi teladan. Terbukanya
jalan akses rabat beton ini, dirasakan manfaat yang sangat besar oleh sekitar
12 Kepala Keluarga miskin dalam melakukan aktifitas sehari-harinya secara
langsung juga beberapa warga lainnya yang menggunakan jalan rabat beton ini
karena dengan melewati jalan ini mereka lebih dapat menghemat waktu dan biaya.
PENGORBANAN UNTUK SEBUAH HARAPAN
4/
5
Oleh
OC2 Bengkulu
Tambahkan komentar anda di bawah ini