Jumat, 24 Oktober 2014

Sabtu, 18 Oktober 2014

PENGORBANAN UNTUK SEBUAH HARAPAN


Penulis: Wigih Angono Putro TA. Pelatihan KMW Bengkulu
Kegiatan Penataan Lingkungan Permukiman Berbasis Komunitas (PLPBK) menyadarkan masyarakat akan pentingnya sebuah perencanaan yang disepakati secara bersama tentang bagaimana menata kawasan lingkungan permukiman dan mendorong agar seluruh masyarakat mewujudkan perbaikan kualitas hidup masyarakat miskin melalui penataan lingkungan permukiman yang teratur aman dan sehat.

               Kelurahan Tempel Rejo Kecamatan Curup Selatan Kabupaten Rejang Lebong  dengan jumlah penduduk 3.832 jiwa (1096 Kepala Keluarga) memiliki luas wilayah 125 Ha, terbagi menjadi luas permukiman 52 Ha, perkebunan 34 Ha dan persawahan 15 Ha. Secara administratif pemerintahan terbagi menjadi 6 RW 14 RT.  Letaknya yang sangat strategis karena dilalui oleh jalan Negara dengan jarak yang hanya berkisar 5 km atau dapat ditempuh dengan kendaraan bermotor kurang dari 10 menit, menjadikan kawasan kelurahan tempel rejo merupakan kawan penyangga perkotaan yang pengembangannya diperuntukan sebagai kawasan permukiman dan perdagangan. Sehingga tidak mengherankan jumlah bagunan yang berdiri setiap tahun terus meningkat, baik bangunan untuk tempat tinggal maupun tempat usaha.

Jumat, 17 Oktober 2014

SAATNYA GOTONG ROYONG MALAM HARI


Penulis : Wigih Anggono Putro  TA. Pelatihan KMW Bengkulu

 Keinginan  masyarakat Kelurahan Kandang Mas akan perbaikan kondisi jalan yang sering mereka lalui telah mendorong mereka untuk melakukan gotong royong pada malam hari.
Bila dilihat secara sepintas pada siang hari, pembangunan jalan dan drainase yang dibiayai dana P4-IP  oleh  masyarakat Kelurahan Kandang Mas Kecamatan Kampung Melayu Kota Bengkulu sepanjang 263 Meter  tidak ada yang istimewa. Namun tidak bila diperhatikan dengan seksama apalagi bila dilihat pada malam hari ternyata proses pembangunan sarana jalan dan drainase di kelurahan Kandang mas, yang dilaksanakan oleh masyarakat  dengan biaya dari dana P4-IP Tahun 2013 Memiliki cerita luar biasa, dimana semangat dan keinginan yang besar mampu mewujudkan sebuah harapan.

Kamis, 16 Oktober 2014

MUTIARA ITU MASIH ADA

Oleh : DIAN NATA YASRIJA,S.Hut, Fasilitator CD TIM 7
         
Ketidak pedulian, tidak transparan dan tidak jujur kira-kira seperti itulah kondisi LKM samudra Kelurahan Kandang selama kurun waktu terakhir ini, tidak tau apa sebabnya apakah kejenuhan ataukah memang moral pengurus dan masyarakat kelurahan kandang yang semakin tergerus oleh zaman yang jelas-jelas penuh kebohongan saat ini. Kelurahan Kandang terletak di Kecamatan Kampung Melayu, yang mana PNPM-MP masuk ke Kelurahan Kandang sejak tahun 2006/2007. Banyak program dan kegiatan yang sudah dijalankan oleh LKM “Samudera” mulai dari kegiatan lingkungan, ekonomi dan sosial. LKM “Samudera” dikordinator oleh Harmen,S.H yang sekarang mempunyai 13 anggota LKM, tiga UP2 dan satu orang sekretaris. Tapi dibalik kepengurusan LKM yang banyak tadi hanya sedikit sekali yang aktif dalam menjalankan perannya sebagai relawan PNPM-MP. Sangat miris dengan keadaan LKM beserta hasil programnya yang dijalankan oleh LKM ini banyak sekali kekurangan dan kelemahan mereka dalam melaksanakan tupoksi dan pedoman dari PNPM-MP.
          Berbagai  masalah  menyelimuti LKM “Samudera” mulai dari kegiatan  lingkungan, pinjaman bergulir sampai kegiatan  sosial, semangat kerelawanan di tubuh BKM sudah pudar misalnya melaksanakan survey lingkungan Koordinator LKM tidak sepenuh hati melakukan bahkan meminta tim faskel yang melakukan,  menemui warga yang kurang mampu. Di bidang ekonomi bergulir/pinjaman bergulir PNPM-MP/P2KP kelurahan kandang ini memiliki tingkat kemacetan tinggi dibawah 45% tingkat pengembaliannya dibandingkan dengan 5 kelurahan yang ada Kecamatan Kampung Melayu lainnya. Konflik yang terjadi antara Koordinator LKM dengan Ibu Lurah yang dulu membawa permasalahan pinjaman bergulir yang macet ini ke media cetak lokal yaitu Koran Rakyat Bengkulu/RB selama 3 hari berturut-turut. Sampai level Konsultan Provinsi OC2, Tim Korkot hingga Faskel turun dalam menyelesaikan masalah ini.
         
Tetapi dibalik kesedihan  melihat kondisi LKM “Samudera” ini ada secerca kebahagiaan dan harapan hati yaitu masyarakat yang miskin atau kurang mampu masih mempunyai kekuatan, harapan, semangat yang besar untuk merubah kehidupannya untuk bangkit dari keterpurukan selama ini karena kelurahan kandang juga dipandang sebelah mata  mulai dari pemerintah kota, swasta maupun stakeholder lainnya akibat prasangka yang jelek terhadap kelurahan ini. Mutiara yang terpendam selama ini muncul pada saat  pembuatan jalan telford di RT 16 yang didanai oleh BLM 1 Tahun 2013 yang di realisasi kegiatannya pada awal tahun 2014 ini,  dimana pekerjanya dikerjakan oleh  hampir 97%  ibu-ibu mulai dari yang muda sampai lanjut usia, semangat mereka dalam membuat jalan di RT mereka sangat besar karena mereka mengharapkan perubahan kondisi lingkungan diwilayah mereka menjadi tertata rapi dan bersih. Gerakan ini diprakasai oleh Ketua RT yang merangkap sebagai Ketua KSM nya dibantu oleh Ibu RTnya sebagai pemimpin ibu-ibu.
          Pinjaman bergulir di LKM “Samudera” ini memang sangat memprihatinkan dibandingkan 5 kelurahan sekecamatan Kampung Melayu lainnya yaitu Kelurahan Teluk Sepang, Padang Serai, Sumber Jaya, Kandang Mas, dan Muara Dua yang mana lima kelurahan ini RR atau tingkat pengembaliannya diatas 85%. Makanya untuk dana pinjaman samisake yang diprogramkan walikota Bengkulu yang mengelola bukan LKM melainkan koperasi lain karena ini merupakan sanksi sosial terhadap kelurahan yang tidak sunggu-sungguh atau konsisten dalam melayani masyarakatnya. Besaran dana samisake yang diterima ini paling kecil yaitu 50 juta diantara 5 kelurahan lainnya.  Permasalahan-permasalahan yang menerpa di LKM “Samudera” ini ibarat benang basah yang kusut susah untuk menegakannya kembali terkecuali nilai-nilai luhur/moral yang ada di kepengurusan LKM dibangkitkan kembali. Alhamdulillah Kelurahan Kandang untuk tahun ini termasuk siklus tahun ke-4 yang mana siklus ini akan diadakan  pemilu LKM kembali mulai dari tingkat basis sampai dengan kelurahan, harapan masyarakat kelurahan beserta lurah yang baru  sangat besar untuk merombak kepengurusan LKM yang sekarang.

          Mutiara yang terpendam selama ini muncul pada saat  pembuatan jalan telford di RT 16 yang didanai oleh BLM 1 Tahun 2013 yang di realisasi kegiatannya pada awal tahun 2014 ini,  dimana pekerjanya dikerjakan oleh  hampir 97%  ibu-ibu mulai dari yang muda sampai lanjut usia, semangat mereka dalam membuat jalan di RT mereka sangat besar karena mereka mengharapkan perubahan kondisi lingkungan diwilayah mereka menjadi tertata rapi dan bersih. Gerakan ini diprakasai oleh Ketua RT yang merangkap sebagai Ketua KSM nya dibantu oleh Ibu RTnya sebagai pemimpin ibu-ibu. 

Apa yang dilakukan ibu-ibu warga miskin di RT 16 merupakan suatu proses pemberdayaan masyarakat walaupun LKM “Samudera” kurang berperan aktif untuk menggerakan masyarakat tetapi perubahan yang terjadi di masyarakat kelurahan kandang contohnya di RT 16 kita merenungkan bahwa masih banyak manusia-manusia yang baik disana yang mempunyai jiwa sosial dan moral yang tinggi. Jadi perubahan yang terjadi di Kelurahan Kandang akan terjadi jika apa yang dicita-citakan oleh PNPM-MP bahwa LKM merupakan kumpulan orang-orang yang mempunyai nilai-nilai luhur/moral yang tinggi dapat terwujud serta perubahan masyarakat melalui proses belajar dalam pemberdayaan yang menumbuhkan semangat belajar bersama yang mandiri dan partisipatif sehingga keberhasilan pemberdayaan bukan diukur dari seberapa jauh terjadi transfer pengetahuan, keterampilan atau perubahan perilaku tetapi seberapa jauh terjadi dialog, diskusi dan bertukar pengalaman (sharing) guna mengoptimalkan potensi dan sumberdaya manusia guna sebesar-besarnya untuk kesejahteraan masyarakat kandang pada khususnya…..Semoga



KOMITMENT BERSAMA UNTUK MENANGGULANGI KEMISKINAN


Oleh: Kartini R SP / Tenaga Ahli Sosialisasi KMW Bengkulu
Bad news is a bad news dan good news sudah seharusnya good news sudah bukan waktunya bad news is a  good news, Media memang dituntut supaya beritanya itu laku terjual dibaca orang maka seperti apa wartawan harus mengemasnya, berita tentang kemiskinan tentang PNPM layak menjadi menjadi halam 1 (headline news) tergantung bagaimana kita mengemasnya, demikian di sampaikan oleh Sukatno selaku ketua PWI dan sekaligus adalah direktur harian Bengkulu Express dan Bengkulu Expres TV pada awal paparan beliau pada acara Workshop media PNPM mandiri Perkotaan Provinsi Bengkulu.


Acara di gelar oleh OC2 Provinsi Bengkulu Bertempat di Aula pertemuan rumah makan Kabayan Kota Bengkulu, selama 2 hari yaitu 17 – 18 september 2014 acara ini di hadiri oleh 35 peserta terdiri unsur media, pelaku program (BKM, penerima manfaat dan konsultan) serta pemda provinsi Bengkulu, kegiatan ini bertujuan untuk memberikan informasi yang jelas kepada pelaku media tentang PNPM Mandiri Perkotaan dengan harapan media menjadikan PNPM Mandiri Perkotaan sebagai bahan utama bagi produksi media  mereka baik media elektronik, media cetak, media visit dll dalam ikut berpartisifasi membangun kemandirian masyarakat. 

Rabu, 15 Oktober 2014

PEMPEK NYAMM... MEMBAWA BERKAH


           Sebagian masyarakat pasti sudah tidak asing lagi dengan yang namanya pempek, makanan terbuat dari sagu dan ikan yang berasal dari Palembang ini sudah merakyat dan terkenal di Bengkulu selain enak,  murah dan mudah didapatkan. Ternyata dengan berjualan pempek bisa mendatangkan keuntungan. Seperti usaha yang sudah dijalankan bapak Wisnu yang beralamatkan Jl. Flamboyan RT 17 RW 6 Kelurahan Kebun Kenanga Kecamatan Ratu Agung yang tergabung dalam KSM Maju Bersama PPMK .
Tahun 2002 pak Wisnu memutuskan memulai usaha ini dengan modal yang kecil serta untuk menjajakannya dengan bermodalkan sepeda pak wisnu membawa jualannya ke pasar minggu demi  menambah penghasilan keluarga yang minim. Dengan merintis peluang bisnis ini allhamdullilah dapat menambah penghasilan keluarga.