Oleh
: Kartini R TA Komunikasi KMW Bengkulu
Lingkungan Ipal menjadi ruang public bagi anak-anak di sekitar |
Kelurahan pasar
tengah kecamatan curup kota merupakan kelurahan yang terletak di pusat kota
Curup ibukota kabupaten Rejang lebong, bagian depan kelurahan ini adalah pusat pertokoan
dengan bangunan Ruko-ruko tua yang padat dan ramai, sementara bagian belakang
adalah permukiman yang cukup padat dan kumuh, dikarenakan umumnya masyarakat
yang berada di wilayah permukiman memiliki mata pencaharian di pasar baik itu
sebagai pedagang kuliner, sembako dan lain sebagainya.
Sebagai permukiman pedagang sudah barang tentu aktifitas-aktifitas mereka berdagang di mulai di lingkungan rumah mereka, seperti pedagang tahu, bakso, dan berbagai jenis dagangan lainnya, bisa di bayangkan betapa hiruk pikuk lingkungan permukiman ini di setiap harinya.
Sebagai permukiman pedagang sudah barang tentu aktifitas-aktifitas mereka berdagang di mulai di lingkungan rumah mereka, seperti pedagang tahu, bakso, dan berbagai jenis dagangan lainnya, bisa di bayangkan betapa hiruk pikuk lingkungan permukiman ini di setiap harinya.
Ditambah lagi
masyarakat di permukiman adalah masyarkat yang sudah lama bermukim disana dan
sejak dahulu pasar tengah khususnya RT 03 RW 01 berbatasan langsung dengan
sungai besar yang di sebut sungai Air Putih dimana sungai ini bermuara
di sungai Musi sebagai sungai terpanjang di Sumatra, karena mereka tinggal di
sekitar sungai sudah menjadi kebiasaan masyarakat tidak memiliki jamban di
rumah mereka, mereka terbiasa membuang hajat ke sungai meskipun di luar
permukiman mereka merupakan kota, ada sebagian masyarakat yang memiliki jamban
akan tetapi tidak memiliki septictank hal ini tentunya sangat tidak layak untuk
kesehatan lingkungan.
Kondisi awal MCK saat belum mendapat penanganan |
Melalui
program KOTAKU pemerintah kelurahan bersama BKM di kelurahan pasar tengah
melakukan penyusunan Dokumen RPLP (rencana penataan Lingkungan Permukiman) pada
tahun 2015 lalu dimana dalam dokumen ini kegiatan sanitasi lingkungan muncul
sebagai prioritas penanganan disamping beberapa kegiatatan penataan lingkungan
lainnya.
Pada Tahun
2018 ini kelurahan pasar tengah mendapat alokasi dana BDI senilai Rp.
500.000.000,- dimana salah satu kegiatannyanya berlokasi di RT 03 RW 02 dengan
kegiatan pembangunan Ipal kumunal,
dimana sebelumnya di Rt ini terdapat MCK tua dengan sumur yang sudah sangat
tidak layak di gunakan, dan di lingkungan ini juga terdapat sejumlah rumah warga
(24 KK) yang tidak memiliki jamban dan septictank.
Kegiatan pembangunan
Ipal kumunal ini dilakukan oleh KSM (kelompak swadaya Masyarakat) Keluarga, kegiatan ini menghabiskan
dana senilai Rp. 229.084.000,- dengan
sumber pendanaan BDI KOTAKU RP. 225.000.000,- dan swadaya masyarakat sebesar
Rp. 4.084.000,- pekerjaan ini dikejakan oleh 24 orang tenaga kerja selama 798
Hari kerja.
Keterlibatan masyarakat saat pembangunan secara swadaya |
Selama masa
pembuatan ipal ini antusias masyarakat sangat tinggi, keterlibatan masyarakat
dalam pembangunan baik itu laki-laki maupun perempuan ikut berusaha terlibat
karena mereka menyadari mereka tidak bisa membantu pendanaan tapi mereka bisa
membantu sumbang saran dan tenaga, alhasil Ipal yang dibangun akhirnya sesuai
dengan harapan mereka, bahkan demi kenyamanan atas arahan pendamping secara
swadaya mereka membuat bangunan ipal menjadi layak untuk tempat bermain
anak-anak.
Sekarang ini warga Rt
03 RW 01 kelurahan pasar tengah tidak lagi buang hajat kesungai, pemandangan di
pinggir sungai di pagi hari sudah mulai berubah dan lingkungan mereka yang
padat dan sempit sekarang memiliki ruang public yang cukup baik untuk tempat
anak-anak mereka bermain.**)
LINGKUNGAN SEHAT ANAK-ANAK CERIA
4/
5
Oleh
OC2 Bengkulu
Tambahkan komentar anda di bawah ini